Regulator atau Rectifier Sepeda Motor - Hirocademy - Education For The Future

Sunday, January 28, 2018

Regulator atau Rectifier Sepeda Motor

Regulator/Rectifier (Satu Phase)

Sepeda motor pada saat sekarang ini sudah dilengkapi penyetabil tegangan yang baik untuk system pengisian maupun system penerangan yang disebut dengan Regulator atau Rectifier atau Keeprock.
Rangkaian dari Regulator atau Rectifier (Satu Phase), Regulator atau Rectifier pada sepeda motor, memiliki fungsi yang mana Regulator atau Rectifier, pada sistem pengisian.

Rangkaian Regulator atau Rectifier (Satu Phase)

Cara kerja dari sistem pengisian dengan menggunakan Regulator atau Rectifier.

Pada saat tegangan pada baterai masih rendah maka arus yang akan keluar dari generator akan mengalir melalui diode dan akan langsung disearahkan menuju baterai, maka tegangan baterai akan naik melebihi 12 V, bila tegangan baterai sudah mencapai 14,5 V maka diode Zener akan mulai membuka dan juga mengaktifkan transistor sehingga SCR membuka dan juga memotong gelombang dari pembangkitan ketika polaritas dari ground menjadi positif, maka terjadilah penurunan dari tegangan baik yang keluar dari kumparan pengisian ataupun dari kumparan penerangan. Bila tegangan pengisian sedikit turun kurang dari 14,5 V maka SCR akan menutup lagi dan tidak dapat mengalirkan lagi, maka akan ada tegangan pengisian yang naik lagi, dan begitulah kejadiannya berulang ulang sehingga dari tegangan pengisian dan tegangan pada sistem penerangan menjadi konstan pada tegangan 14,5 Volt.

Regulator Pengisian (Tiga Phase)

Sepeda motor yang berkapasitas mesin besar mulai 200 cc biasanya sudah dilengkapi dengan sistem pengisian dari tiga phase agar sistem pengisian dapat terjamin pada setiap kondisi dari putaran mesin karena sepeda motor itu sudah menggunakan baterai dengan kapasitas yang lebih besar juga.

Rangkaian pengisian dengan 3 phase dan dengan menggunakan magnet permanen.

3 Phase dengan magnet permanen

Keterangan :
  • AC – B = Kumparan pembangkit B
  • AC – C = Kumparan pembangkit C
  • Batt = Terminal arus keluar (DC) menuju baterai
  • C  = Terminal informasi tegangan dari sumber DC (baterai)

Cara Kerja Rangkaian Regulator Pengisian (Tiga Phase)

Di waktu medan magnet memotong kumparan diantara dari kumparan A dan juga B maka akan terjadi namanya pembangkitan pada Ujung kumparan A secara maksimum Positif, namun ujung kumparan B maksimum dan negative, maka akan terjadilah yang namanya pengaliran arus melalui diode yang akan melakukan namanya penyearahan tegangan dari kumparan A menuju ke Baterai + dan arus terus mengalir kembali melalui B-menuju SCR yang terhubung dengan kumparan dari B.

Sewaktu yang bersamaan ada juga tegangan yang telah dimonitor oleh regulator atau rectifier pada terminal C. Yang mana terminal C akan dihubungkan langsung menuju ke Baterai atau melalui kunci kontak. Bila tegangan telah terbaca masih rendah maka SCR akan membuka penuh dan Arus mengalir secara maksimum kembali ke kumparan yang sedang membangkitkan (A). Bila tegangan sudah tinggi mencapai (14,5 Volt) maka regulator atau rectifier akan mematikan SCR dengan cara tidak mengaktifkan yang namanya SCR, maka pada saat itu tidak terjadi lagi yang namanya pengembalian arus (pengisian dihentikan). hal ini dikarenakan arus tidak dapat mengalir menuju ke sumbernya (kumparan A). Bila tidak ada lagi pengisian maka dalam waktu yang cukup singkat regulator akan segera mengaktifkan SCR lagi dan akan begitu seterusnya serta hal tersebut terjadi secara sangat singkat sehingga tegangan yang dihasilkan stabil pada ukuran 14,5 Volt.

Regulator Short Circuit (Kumparan Tunggal)

Regulator Rectifier Kumparan tunggal

Sepeda motor yang memang mengaplikasikan berupa generator tunggal mempunyai ciri khusus yaitu berupa kabel yang keluar dari generator akan terdapat 2 kabel. Yang mana kabel tersebut salah satunya dihubungkan langsung ke Regulator untuk dapat mengisi baterai dan dihubungkan secara parallel menuju sistem penerangan (L).

Prinsip Kerja Regulator atau Rectifier Short Circuit

Sumber tegangan pada sistem pengisian dan juga Lampu penerangan hanya dari satu kumparan saja. Yang mana tegangan yang dihasilkan oleh generator masih rendah maka arus hanya akan dapat mengalir melalui diode untuk dapat mengisi baterai, Namun SCR belum aktif (membuka). Apabila tegangan setelah diode (baterai) sudah mencapai tegangan 14,5 volt maka diode Zener akan membuka dan SCR akan membuang arus yang dihasilkan generator menuju ke massa (arus di short), Sehingga tegangan akan turun, bila tegangan turun maka diode Zener akan off begitu juga dengan yang namnya SCR akan off maka arus akan langsung mengalir dan akan kembali menuju ke diode dan ke baterai. Dengan demikian seterusnya sehingga tegangan yang keluar menuju ke baterai dan juga menuju ke lampu dapat diatur hanya sampai dengan 14,5 Volt.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh Regulator Rectifier
  • Bila putaran pada mesin rendah (± 2500 rpm) sudah terjadi pengisian pada baterai.
  • Bila putaran yang lebih tinggi (5000 - 8000 rpm) tegangan pengisian tidak dapat naik lagi melebihi dari 14,5 volt.
  • Tegangan yang dibangkitkan pada sistem penerangan tidak akan melebihi dari 14,5 volt

Akibat:
  • Baterai menjadi lebih awet
  • Lampu-lampu akan menjadi awet
  • Bila kumparan pengisian tidak dipasang regulator maka tegangan regulasi tidak ada

Regulator short circuit 3 phase dengan magnet permanen.
Regulator short circuit 3 phase dengan magnet permanen

Cara kerja rangkaian :

Tegangan pengisian yang sudah mencapai 14,5 Volt maka pada SCR 1, SCR 2, SCR 3, akan terbuka dan juga akan membuang arus ke massa sehingga tegangan yang dibangkitkan dari generator turun, bila tegangan dari generator turun kurang dari 14,5 Volt maka pada SCR-nya akan Off sehingga semua arus yang dialirkan seluruhnya menuju baterai akibatnya dari tegangan baterai akan naik lagi sampai pada tegangan sebesar 14,5 Volt kejadian yang sama akan terulang kembali yaitu SCR menghubung singkatan arus dari generator. Sehingga tegangan yang dihasilkan regulator rectifier tidak akan melebihi dari 14,5 Volt.

No comments:

Post a Comment