Salah satu dari mekanisme yang penting didalam keselamatan berkendara ialah sistem pengereman. Tidak saja dapat berfungsi untuk dapat menjaga keamanan pengendara tapi juga orang yang berada di sekitar jalan.
Rem merupakan sebuah perangkat mekanis dan juga menjadi sebuah komponen yang cukup vital, maka juga dibutuhkan yang namanya sebuah perawatan secara teratur dan juga secara berkala. Pendeteksian setiap hari juga dapat sekali membantu untuk mengurangi risiko kecelakaan yang disebabkan hilangnya kinerja rem.
Apalagi yang memang sudah sering melalui kepadatan dalam berlalu lintas, intensitas penggunaannya pun tentu jauh meningkat.
Dengan kata lain, dalam sebuah perawatan dan juga pemeriksaan secara periodik serta perhatian dalam bentuk sederhana juga bisa dilakukan setiap hari. Berikut tips sederhananya.
- Untuk mobil yang memang keluaran terbaru standardnya sudah dilengkapi dengan indikator tingkat kewajaran oli atau minyak rem. Akan tetapi, efek dari sistem pengereman bisa dilakukan pengetesan secara manual. Caranya, adalah dengan tinggal ambil jarak beberapa meter, baik maju atau mundur dan kemudian kalian dapat langsung injak pedal rem. Jika sudah meyakinkan, maka kalian semua sudah bisa langsung tancap gas.
- Guna dalam menjaga kinerja dari pengereman tetap yang optimal, ada baiknya saat mencuci mobil pilihlah tempat pencucian yang memang sudah profesional. Biasanya, pada tempat-tempat tersebut lebih detail saat melakukan pencucian kendaraan di bagian dalamnya, seperti pelek, cakram, dan juga pada dudukan brake pad. Jika cakram dan brake selalu bersih dari kotoran atau tanah, maka kinerja dalam pengereman pun otomatis akan dapat terjaga dengan baik.
- Untuk komponen Break Pad dapat Dianjurkan per 10.000 kilometer dilakukan pengecekan maupun melihat kebersihan bagian dalamnya. Untuk hal ini, bisa dapat membawa ke bengkel profesional atau ke bengkel yang resmi untuk layanan pembersihan debu atau kotoran, termasuk juga di kanvas, tromol, dan juga cakram. Jika debu atau kotoran tanah jarang dibersihkan akan dapat menimbulkan efek gores di piringan atau pada brake pad.
- Untuk sistem pengereman yang menggunakan hidrolik, pemeriksaan rutin dianjurkan minimal pada setiap kendaraan sudah menempuh jarak 40.000 kilometer.
- Pada proses penggantian komponen. kalian semua bisa mengetahui indikasinya saat berkendara, yakni jika saat pengereman timbul akan ada getaran yang lebih dari biasanya saat mengerem.
Juga, adanya penekanan pada pedal rem lebih dalam dari biasanya serta muncul bunyi berdecit saat menginjak rem. Dimana ketika semua faktor tersebut memang sudah muncul, maka sudah saatnya untuk kalian dapat melakukan pergantian komponen seperti pada master, kanvas, atau break pad.
Sistem pengereman sendiri juga sekarang sudah terbagi dua, yakni Non ABS dan sudah dilengkapi fitur ABS (sistem rem anti terkunci).
ABS merupakan sebuah teknologi rem yang dapat mampu menghindari terkuncinya rem pada saat dilakukan pengereman sekaligus. Sedangkan non ABS sebaliknya dari ABS.
Untuk sistem rem yang non ABS, dianjurkan untuk melakukan pengereman secara bertahap atau dikocok terlebih dahulu dalam kondisi kendaraan cepat, agar tidak terjadi yang namanya overheat saat melakukan pegereman. Karena, jika rem tersebut sampai terkunci maka efeknya kendaraan tidak bisa dikendalikan, di mana saat setir dibelokkan ke kiri mobil malah akan langsung ke arah kanan dan sebaliknya.
Demikian yang dapat kami sampaikan untuk kalian semua. Semoga informasi yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat untuk kalian semua.
No comments:
Post a Comment