2. Sakelar penyala dan pemicuan
Pada beberapa sistem pengapian, agar dapat bekerja maka rangkaian primer harus dinyalakan (turn on) agar koil dimuati dan dimatikan (turn off) agar koil tidak dimuati, sehingga menghasilkan bunga api tegangan tinggi. Penyalaan dan pematian rangkaian primer ini dinamakan pensakelaran (switching). Unit yang melaksanakan pensakelaran adalah sakelar elektronik (switch electronic), misalnya transistor daya. Transistor daya ini bisa ditempatkan pada berbagai lokasi antara lain: di dalam modul kontrol pengapian (ICM), di dalam PCM (powertrain control module) atau ECU (elektronic control unit) (kumparan).
Suatu peranti yang memberi sinyal atau mengatur pensakelaran koil nyala (on) dan padam (off) dinamakan pemicu (trigger). Trigger pada dasarnya merupakan sebuah koil pickup pada pengapian tipe distributor dan sensor posisi poros engkol (CKP, crankshaft position sensor) pada pengapian elektronik (bunga api terbuang (waste spark) dan koil di atas sumbat) dan beberapa pengapian tipe distributor. Di sini ada tiga jenis peranti yang digunakan sebagai pemicu, yaitu sensor magnetik, efek Hall, dan optik.
Note :
Pada sistem koil di atas sumbat (coil-on-plug), ICM merupakan bagian dari koil itu sendiri dan diperlakukan sebagai rakitan.
No comments:
Post a Comment