Baterai atau lebih di kenal dengan sebutan nama Aki. yang ada pada kendaraan memiliki tugas dan juga fungsinya untuk dapat menyimpan sumber listrik yang mana akan dipakai untuk dapat menghidupkan semua sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan baik itu Mobil atau Motor.
Walau dengan demikian, baterai ini hanya akan dipakai disaat mesin dalam kendaraan belum hidup atau menyala. Hal Ini dikarenakan mesin yang memiliki altenator sebagai sumber listrik yang ada selain baterai, akan tetapi, altenator ini hanya akan bekerja sewaktu mesin menyala saja. Karena itulah, baterai akan sangat masih berguna disaat mesin kendaraan belum dinyalakan.
Lalu bagaimana cara kerja yang ada pada baterai ? serta bagaimana proses dari pengeluaran dan pengisian terhadap arus aki ?
Prosesnya, terdapat dua istilah yang ada dalam baterai kendaraan.
- Discharge
Discharge merupakan suatu proses pengeluaran arus listrik dari baterai. Pada proses discharge ini akan secara otomatis terjadi yang namanya apabila rangkaian yang ada pada bagian kelistrikan dalam posisi tertutup (rangkaian positif dan negative baterai terhubung). Akibat dari proses discharge ini lah akan menguras daya listrik yang ada didalam baterai sehingga baterai akan kosong.
- Recharge
Recharge merupakan suatu proses pengisian terhadap arus kedalam baterai, pada proses ini sama seperti saat kalian akan melakukan pengisian terhadap ponsel. Dimana arus akan dapat dialirkan menuju terminal negative dan juga positif lalu daya baterai akan kembali terisi. Sehingga nantinya baterai akan kembali bisa digunakan.
Proses recharge ini, juga akan langsung secara otomatis aktif sewaktu mesin dihidupkan. Hal Ini dikarenakan pada proses recharge menggunakan altenator sebagai pengisi daya baterai.
Artinya, meski baterai pada mobil atau motor kita tidak pernah di charge, baterai tidak akan pernah tekor.
Dan bagaimana proses pengeluaran serta pengisian arus dapat terjadi ?
Baterai menggunakan sebuah reaksi kimia untuk dapat melakukan dua proses yang sebelumnya telah disebutkan. Sederhananya adalah, saat discharge akan terjadi reaksi kimia yang dapat menghasilkan aliran listrik keluar dari baterai. Saat dilakukan pengisian arus masuk ke aki akan memicu terjadinya reaksi kimia yang mengembalikan aki ke dalam kondisi semula.
- Reaksi kimia aki saat pengeluaran
Sederhana dari baterai terdiri atas larutan elektrolit (H2SO4), plat positif (PbO2), dan kutub negative (Pb).
Saat pengeluaran arus maka akan terjadi yang namanya suatu reaksi kimia seperti berikut :
PbO2 + 2H2SO4 + Pb = PbSO4 + PbSO4 + 2H2O
Reaksi ini akan bisa dibaca, saat arus listrik keluar maka pada oksigen (O2) yang terdapadat pada plat positif akan terlepas sehingga plat positif berangsung menjadi Pb.
Saat itu pula larutan elektrolit akan dapat terurai. Larutan elektrolit ini terdiri dari air dan juga asam sulfat, asam sulfat akan dapat menempel pada terminal baterai negative (Pb) dan juga pada plat positif (yang menjadi Pb karena oksigen terlepas).
Maka, saat aki terus digunakan maka larutan didalam baterai akan menjadi air.
Saat ini terjadi, maka aki sudah akan sangat lemah dan juga aki tidak dapat mengeluarkan arus lagi. Jika, kondisinya sudah seperti ini, maka pada langkah pengisian harus segera dilakukan.
- Reaksi aki saat pengisian arus
Proses recharge atau biasa di kenal dengan nama pengisian dilakukan untuk dapat mengembalikan kondisi aki ke posisi semula, Dengan kata lain mengembalikan asam sulfat yang menempel pada plat baterai agar kembali terlarut dalam air serta akan mengikat oksigen pada plat positif.
Reaksi pada baterai saat proses pengisian arus akan seperti ini ;
PbSO4 + PbSO4 + 2H2O = PbO2 + 2H2SO4 + Pb
Saat arus listrik yang datang dari sumber listrik dihubungkan ke plat aki, maka pada molekul air akan terurai menjadi yang namanya oksigen dan hydrogen.
Ion asam sulfat pada plat positif ini akan beralih ke plat negative dan juga pada Oksigen akan melekat pada plat positif aki, sehingga pada plat positif kembali membentuk PbO2.
Di tempat yang lain, pada ion hydrogen yang lebih dekat dengan plat negative akan menarik ion asam sulfat (SO4-) maka akan ada larutan didalam aki kembali ke bentuk H2SO.
Dan akan seterusnya proses baterai tersebut berlangsung hingga aki tekor. Baterai tekor sebenarnya menunjukan kondisi dimana elektrolit aki dalam kondisi yang memang kurang sempurna (berat jenis kurang), sehingga reaksi kimia tidak terjadi seperti yang telah dituliskan.
Mengapa aki bisa meledak ?
Baterai atau aki dapat meledak saat di charge itu memang akan sering terjadi khususnya pada aki tipe basah. Ini karena saat proses pengisian, terjadilah pelepasan ion hydrogen dan juga oksigen.
Kedua ion ini akan menguap melalui ventilasi aki pada tutup dari masing-masing sel. Kalian juga tahu kalau hydrogen itu gas yang cukup mudah sekali terbakar, sementara oksigen akan mempercepat proses pembakaran.
Maka, pada saat aki sedang di isi lalu akan ada percikan api disekitarnya maka api tersebut akan langsung dapat membakar ion hydrogen dan juga menyambar hydrogen didalam aki yang jumlahnya cukup banyak. Maka, hasil pembakaran didalam aki tersebut akan dapat menghasilkan sebuah ledakan yang tentunya cukup membahayakan bagi siapapun didekat aki.
Rekaksi kimia aki kering sama dengan aki basah ?
Kalau di tinjau dari dasarnya, seperti inilah reaksi kimia didalam aki. Aki basah itu menggunakan elektrolit yang sifatnya lebih padat, biasanya dalam bentuk jel yang bertujuan agar sewaktu proses penguapan hydrogen tidak sebesar pada aki basah sehingga minim akan resiko meledak.
Pada reaksinya, secara umum sama saja.
Demikian yang dapat kami sampaikan untuk kalian. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan berguna untuk kalian semua.
No comments:
Post a Comment