Sudah semakin banyak kendaraan yang telah bermunculan di lingkungan kita semua dengan berbagai teknologi mesin yang dimilikinya. Dan terkadang kalian tidak sengaja sering melihat Teknologi - Teknologi tersebut yang tertulis di Body atau berupa Stiker, seperti yang kami bahas saat ini adalah DOHC, yang sering terlihat belakangan ini.
DOHC itu apa ? DOHC adalah berupa singkatan dari arti kata Double Overhead Camshaft. yang berarti pada label ini biasa kalian dapat temui pada motor sekelas dari Suzuki Satria, Honda CB yang menandakan konfigurasi terhadap katup yang dimiliki atau diaplikasikan secara langsung pada motor tersebut.
Lalu, Apa Fungsi dari DOHC itu Sendiri ? dan apa pengaruhnya terhadap performa mesin yang dimiliki kendaraan tersebut ?
Oleh, karena itu kami akan bahas di sini. di HiroCademy, untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kalian perlu untuk membahas sistem dan juga mekanisme pada katup dari awal. Secara ringkas, di mesin 4 tak yang memang bekerja dalam empat tahap atau langkah. antara lain ; Langkah hisap, kompresi, usaha atau combution dan juga Langkah buang.
Dimana sewaktu melakukan langkah hisap, udara dan bensin dimasukan kedalam ruang pembakaran. Begitu pula dengan yang namanya langkah buang, dimana pada gas sisa pembakarannya akan dikeluarkan dari dalam ruang bakar. Pasti kalian sudah mengenal yang namanya, kondisi ruang bakar harus tetap dalam keadaan tertutup rapat agar terjadinya suatu kompresi dan juga pembakaran bisa dikompresi kedalam output dengan cara yang maksimal.
Oleh karena itulah, dibuatlah yang namanya sebuah mekanisme berupa katup atau Valve diruang bakar yang mana memiliki sebuah fungsi untuk dapat membuka dan menutup pada saluran intake maupun exhaust sesuai dengan aturan dari timming pembukaannya.
Pada dasarnya prinsip dan juga cara kerja dari katup, yaitu dengan memanfaatkan poros yang sudah dilengkapi dengan nok atau cam pada sudut tertentu. Poros nok ini, akan dapat terhubung dengan poros engkol atau Crankshaft dari mesin melalui timming chain atau Rantai sintrik. Dimana sewaktu engkol mesin yang berputar secara otomatis maka pada poros nok juga akan dapat berputar. Saat cam atau berupa tonjolan nok dapat menekan katup, maka katup tersebut akan langsung dapat terdorong akibat bentuk cam yang memang menonjol. Sehingga pada katup atau Valve akan terbuka.
Kalau berbicara dalam satu mesin silinder tunggal hanya memerlukan dua buah katup atau Valve. Yang mana masing-masing perannya sebagai katup hisap dan juga katup buang. Akan tetapi, untuk memperlancar pada aliran udara. Dan menuju ke ruang bakar maka dibuatlah sebuah konfigurasi teknologi yang diberi nama DOHC.
DOHC akan sangat memungkinkan dalam satu silinder memiliki 4 buah katup yang mana dari masing-masing sebagai katup hisap dan juga sebagai katup buang.
Sebelum ditemukan konfigurasi dari teknologi DOHC, terlebih dahulu dikenal dengan konfigurasi katup SOHC. Konfigurasi terhadap SOHC hampir digunakan pada mesin motor yang memang tidak dibekali atau dilebeli oleh DOHC.
SOHC dan DOHC, Bedanya ?
Jelas sekali sebelumnya telah di jelaskan, Bedanya dari SOHC dan DOHC ada pada jumlah katup dan poros nok yang dimilikinya. SOHC (single overhead camshaft) hanya memiliki poros nok tunggal dan juga hanya memiliki dua buah cam untuk dapat mengoperasikan dua buah katup. Namun, pada DOHC (Double overhead camshaft) memiliki dua buah camshaft yang mana pada masing-masing memiliki dua buah cam untuk dapat mengoperasikan empat buah katup.
Tentunya terdapat yang namanya pengaruh terhadap adanya pasokan udara yang datang dari dan juga menuju ke mesin. Secara logika jika, konfigurasi memiliki 4 katup maka akan dapat membuat aliran udara lebih banyak dan juga akan lebih cepat, hal ini dikarenakan lebih banyak lubang. Sehingga untuk mesin yang memang memiliki kapasitas 150 cc keatas, pada tipe DOHC akan sangat sanggup menghandle kebutuhan akan induksi udara secara maksimal. Hal itu tentu akan dapat berimbas pada output yang lebih kuat.
Cara Kerja Katup DOHC ?
Katup DOHC memang memiliki prinsip kerjanya sama seperti yang dimiliki oleh mekanisme katup SOHC. Hanya saja pada sistem DOHC ini, terdapat dua buah poros nok dan juga dua sprocket gear.
Sewaktu mesin dihidupkan, maka pada poros engkol akan dapat berputar. Melalui timming chain, poros nok juga akan dapat berputar dan dapat menghasilkan pembukaan pada katup pada sudut yang sudah ditentukan.
Kelebihan dari mesin yang memang memiliki konfigurasi katup DOHC diantaranya adalah dapat lebih responsif dan juga memiliki top RPM yang jauh lebih tinggi. Maka akan dapat dipastikan daya mesin serta top speed akan Meningkat. Namun, Bahan bakar akan jauh lebih Boros.
Demikian yang dapat kami sampaikan untuk kalian semua. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat untuk kalian semua.
No comments:
Post a Comment