Sistem pengisian yang ada pada kendaraan sepeda motor merupakan sebuah rangkaian untuk dapat menyuplai berupa kebutuhan yang ada pada arus listrik sepeda motor yang sifatnya secara continue atau terus menerus. Kalian juga kalau mesin bensin, itu memerlukan sistem kelistrikan yang mana minimal untuk dapat menyalakan busi.
Lalu dari mana asal mula listrik tersebut ? apakah dari Batterai ?
Kalian wajib mengetahui kalau baterai itu bukan merupakan penyedia arus listrik utama yang ada pada kendaraan motor. Karena sifat dari baterai hanya dapat menyimpan energi listrik. Untuk itu listrik yang tersimpan sudah dikeluarkan semua, Maka akan secara otomatis baterai kehilangan daya dan tidak dapat untuk kalian gunakan.
Dan juga, pada motor-motor jadul juga memang biasanya tidak dilengkapi dengan yang namanya baterai. Akan tetapi, busi tetap ada, dengan kata lain batterai atau aki memang bukan merupakan sebuah sumber arus utama untuk dapat menyediakan arus listrik.
Dan kembali lagi dari mana kebutuhan energi listrik pada kendaraan Sepedah motor ini dipenuhi ?
Dan jawaban yang pasti adalah adanya charging system, yang mana charging system akan terus menyediakan arus listrik untuk adanya semua beban kelistrikan motor kapanpun. Dan pada Sistem pengisian dapat melakukan ini karena dengan adanya dasar berupa sistem pengisian motor yang memang menggunakan prinsip perubahan energi.
Energi yang telah diubah ialah merupakan sebuah putaran hasil dari poros engkol yang menjadi tenaga listrik. Untuk dapat mengubahnya sistem ini dapat menggunakan prinsip perpotongan garis gaya magnet yang mana sewaktu sebuah medan magnet memotong kumparan, sehingga akan mengakibatkan yang manaya timbul beda potensial pada bagian kumparan tersebut dan menyebabkan adanya aliran listrik.
Oleh karena itu kami disini akan membahas satu persatu dari 5 komponen yang ada di dalam sistem pengisian, jadi mohon untuk di baca dengan baik - baik.
Komponen Sistem Pengisian Berikut dengan Fungsinya.
1. Spul/Stator coil
Spul atau bahasa lainnya merupakan stator coil memiliki suatu fungsi yang mana merupakan kumparan statis yang akan dapat menerima perpotongan dari garis gaya magnet yang ada pada rotor. Jika kalian berbicara pada pengisian mobil, maka spul ini dikatakan sebagai stator coil yang memang terletak disekitar rotor coil.
Akan tetapi, yang memang lebih familiar disebut dengan spul. Perbedaanya dengan pengisian yang adapa pada kendaraan mobil, yaitu letak stator coil. Untuk kendaraan berupa mobil, letak stator coil ini berada diarea luar rotor yang mana tepatnya mengelilingi rotor.
Namun pada Mobil, stator ini justru memang terletak didalam rotor. Rotor yang ada pada pengisian motor akan berbentuk seperti tromol, maka pada bagian tengahnya akan bisa diletakan stator coil.
Karena letaknya yang ada didalam rotor, maka skema seperti ini akan sangat mendukung sekali berupa ruang yang sempit seperti pada mesin motor.
2. Rotor magnet
Kalau stator yang memiliki fungsi, sebagai menangkap perpotongan garis gaya magnet, maka selanjutnya yang ada pada rotor memiliki suatu fungsi untuk dapat memotong stator coil. Baik pada pengisian mobil maupun pada motor, prinsipnya sama saja yaitu dengan menggunakan yang namanya kemagnetan pada rotor.
Sewaktu kemagnetan pada rotor, maka akan timbul yang namanya garis gaya magnet yang datang dari pole utara ke selatan. Karena letak rotor ini berdekatan dengan stator maka garis gaya magnet tersebut sudah dapat dipastikan akan mengenai stator coil.
Ketika mesin dilakukan yang namnya engkol, maka akan secara otomatis poros engkol akan langsung berputar dan karena rotor ini memiliki letak pada ujung poros engkol maka rotor juga akan langsung ikut berputar. Putaran yang terjadi pada rotor ini akan menggerakan garis gaya magnet yang sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang nantinya akan menimbulkan perpotongan garis gaya magnet.
Namun, kembali lagi akan ada perbedaan pada rotor mobil dan motor, selain dari bentuknya kemagnetan rotor juga berbeda. Kalau pada kendaraan berupa mobil, kemagnetan rotor harus dapat dibangkitkan melalui induksi dari baterai atau aki. Namun kalau pada kendaraan sepedah motor, rotor ini sudah langsung dilengkapi magnet permanen sehingga tak perlu lagi diberikan induksi untuk membentuk garis gaya magnet.
Dengan demikian lah disebut dengan yang namanya rotor magnet karena rotor ini sudah dilengkapi dengan magnet.
3. Regulator/Kiprok
Regulator atau Kiprok atau Rectifier merupakan sebuah komponen yang memiliki fungsi untuk dapat meregulasi arus pengisian yang memang dihasilkan oleh spul. Sama kasusnya seperti dalam pengisian mobil, sewaktu RPM mesin tinggi maka akan secara otomatis putaran rotor juga akan semakin cepat maka yang akan terjadi adalah tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga akan semakin besar.
Jika, memang tegangan besar ini dihubungkan ke kelistrikan kendaraan, maka akan ada yang namanya berupa resiko yaitu terbakar karena diluar dari pada kapasitas tegangan yang memang telah disiapkan. Dengan kata lain lah regulator atau kiprok atau rectifier dipakai agar tidak terjadi yang namanya overcharge.
Sepeda motor, yang namanya regulator ini juga sudah dilengkapi dengan satu set rectifier. Rectifier adalah berupa serangkaian dioda yang memang disusun sedemikian rupa untuk dapat menyearahkan arus listrik yang datang dari spul.
Ini karena arus dalam pengisian yang dihasilkan spul itu masih dalam bentuk bolak-balik (AC). Akan tetapi, kelistrikan pada motor menggunakan arus DC. Jadi ada yang namanya penyearahan arus dengan menggunakan dioda.
4. Aki/Batterai
Fungsi dari aki atau batterai ialah hanya sebagai penyimpan arus listrik yang telah dihasilkan oleh spul. Pada kendaraan sepeda motor konvensional atau karburator, aki tidak memiliki peranan yang memang cukup penting. Karena dari fungsinya hanya akan dapat terlihat ketika proses starting engine saja.
Selebihnya, sewaktu kendaraan sepeda motor hidup aki atau batterai sudah tidak lagi diperlukan karena dalam kebutuhan arus listrik sudah dipenuhi oleh sistem pengisian.
Akan tetapi, pada motor injeksi, aki atau batterai ini akan menjadi sebuah komponen yang cukup penting. Selain sebagai penyedia dari arus ECU, aki juga dapat berperan sebagai stabilizer tegangan. maka akan ada tegangan yang dapat masuk ke ECU tetap konstan.
5. Wire (kabel)
Kabel merupakan sebuah komponen yang selalu ada pada setiap rangkaian kelistrikan baik yang ada pada motor ataupun mobil. Termasuk yang ada pada sistem pengisian, ada banyak kabel yang diperlukan. Biasanya untuk dapat membedakan jenis kabel satu dengan yang lain digunakan perbedaan dari warna kabel.
Untuk arus positif biasanya menggunakan kabel yang berwarna merah, sementara kabel masa menggunakan kabel yang memiliki warna hitam. Kalau kabel ke lampu atau beban yang lain bisa kuning atau hijau tergantung jenis motor yang dipakai.
Rangkaian Sistem Pengisian yang ada Pada Sepeda Motor
Komponen-komponen yang telah disebutkan, apabila disatukan maka akan membentuk diagram seperti berikut ini :
Demikian yang dapat kami sampaikan untuk kalian semua. Semoga ilmu yang kami share ini dapat bermanfaat untuk kalian semua.
No comments:
Post a Comment